Air mata, nggak tau kapan datangnya. Adakah orang hidup
tanpa air mata? Kenapa tiba-tiba aku menulis tentang air mata? Aku tidak pernah
berpikir mendalam sebelumnya tentang air mata. Karena sejujurnya aku orang yang
sulit menangis. Entah apa yang membuat otakku membungkam kelenjar air mataku
bahkan di saat aku sangat sedih. Air mataku deras keluar ketika aku sangat
merasa bersalah dan takut kehilangan sesuatu.
Semalam, tiga teman menangis. Di pelukku, di belakangku, dan
di sampingku. Pagi ini satu tema menangis di hadapanku. Keempatnya menangis
dengan tema yang berbeda. Dulu aku merasa hanya ada dua jenis air mata. Air mata
duka dan air mata bahagia. Ternyata aku salah.
Empat temanku menangis karana sebab yang berbeda. Ada tangis
kelelahan, tangis kesedihan, tangis kekecewaan dan tangis penyesalan. Semuanya memiliki
rasa yang berbeda.
Terkadang aku pengen bisa menangis saat aku ingin. Tapi ternyata
air mata tidak dapat keluar. Lebih mudah air mata akting keluar daripada
airmata tulus. Air mata haru. Aku ingin merasakan ragam air mata. I wonder if
it’ll make my life colorfull even more. Aku hanya ingin air mataku lebih bermakna. untuk saat ini dan seterusnya
0 komentar:
Posting Komentar
Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D