Jumat, 31 Januari 2014

Kenapa Celengan Disebut Piggybank?

Diposting oleh Camelia di Jumat, Januari 31, 2014 0 komentar
Kenapa celengan itu disebut piggybank? Kenapa musti babi? Kenapa bukan doggybank atau cattybank? Padahal babi kan rakus. Kenapa jadi simbol tabungan? Apa karena makannya banyak dianalogikan dengan dia makan duit banyak?

Petanyaan itu dari dulu selalu bikin penasaran. Tapi akhirnya terlupakan.
Dan akhirnya suatu ketika makbedunduk itu pikiran muncul lagi di otakku. Kenapa, ya?
Selidik punya selidik, setelah tanya sama mbah gugel yang sakti, akhirnya aku tahu darimana asal kata Piggybank.

Ternyata, kata Piggybank adalah hasil bentukan budaya berbahasa. Dengan kata lain, Piggybank bukan istilah yang sengaja dibikin oleh seseorang untuk mengartikan celengan.

Berdasarkan penuturan di web ini, diketahui bahwa kata pada Inggris jaman dulu (kisaran abad 15) tersebutlah kata "pygg" yang artinya tanah liat. Orang-orang banyak membuat peralatan sehari-hari dengan tanah liat tersebut. Termasuk peralatan rumah tangga. Sekitar abad 18, pengucapan kata "pygg" mulai terdengar sama dengan 'pig' yang berarti babi. Dan tersebutlah oknum yang membentuk gerabah dari tanah liat yang berbentuk seperti babi. Kemungkinan (bisa jadi), ia adalah seorang perajin gerabah salah paham ketika ada order 'pygg' jar, dia menganggapnya 'pig' jar.

Pas tahu fakta ini, jadi pengen ketawa ngakak. Pantes aja kalau dilogika gak bakal ketemu-ketemu kenapa modelnya musti babi. Karena ternyata kata piggybank terbentuk karena -semacam- kecelakaan bahasa yang kemudian diturunkan secara otomatis dalam keseharian. Mungkin dulu pas abad 15, pronounciation dari pygg itu berbeda dengan pig, jadi tak ada kerancuan. Dan mulai abad 18 mulai terjadi pergeseran logat, yang menjadikan pronounciation kedua kata itu mirip.

Itu analisisku aja, sih.. kalau mau memastikan, tanya aja mbah gugel lebih lanjut tentang pronounciation of pig sebelum dan sesudah abad 18 (kalau itu emg cukup penting untuk dicari). Oke, sip. Sekian dan selamat menabung! :D

Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

Kamis, 30 Januari 2014

[Semacam Review Buku] The Naked Traveller

Diposting oleh Camelia di Kamis, Januari 30, 2014 0 komentar
Fyuhh.. habis selesai berkejaran dengan waktu bikin review mendekati deadline. Review apa? Jadi intinya, aku ikut even KAMIS REVIEW di Lendabook. Tapi ikutnya mepet deadline. Biasalah.. saya dan ide saya ini kadang musti ditekan biar cepet keluar. Entah karena isinya tinggal dikit atau emang masih dikit. Kayaknya masih dikit, biar bisa diisi lagi (mulai random). Eh, tapi serius lo, kalau isi otak masih dikit, berarti masih perlu belajar lebih dan lebih banyak lagi biar makin oke. Baiklah, ini sudah cukup mbleber. Mari kembali ke jalan review.

Alkisah, terdapat sayembara membuat review buku The Naked Traveller, dan tersebutlah seorang gadis (sebut saja saya), tergiur dengan hadiahnya yaitu INFERNO! Aku memang penggemar karya Dan Brown, terutama Digital Fortress (masih paling favorit sampai sekarang). Berbekal kemampuan seadanya, akhirnya jadilah review alakadarnya tentang buku The Naked Traveller. Tentu saja reviewku belum mewakili keseluruhan buku ini (namanya juga review), masih banyak kelebihan dan (mungkin) kekurangan buku yang belum aku sampaikan. Kalau mau baca banyak review dan lebih lengkap, baca aja di Lendabook.co atau goodreads.

Bersama postingan ini, saya lampirkan (secara tidak langsung) hasil review saya pada event tersebut (ceritanya lagi formal). Baiklah, jadi begini, buku ini adalah kumpulan kisah backpackeran-nya mbak Trinity yang bermula dari blog. Tentu bukan pertama kalinya blog diangkat menjadi sebuah buku. Namun, bisa dikatakan buku ini merupakan pionir buku blog-based yang bergenre travelling.

Buku ini ringan dibaca dan membuat saya cukup membuka mata (mungkin bagi sebagian besar pembaca juga), bahwa pergi ke luar negeri tidak perlu harus bermahal-mahal.

Banyak orang yang memimpikan bisa jalan-jalan ke luar negeri. Tak terkecuali saya. 'Luar negeri' sempat menjadi impian yang cukup megah karena sudah dipastikan akan memerlukan biaya yang mahal dan berbagai macam keribetan bahkan sebelum memulai perjalanan tersebut. Hal inilah yang kemudian dibantah oleh Trinity melalui buku ini. Bahwa jalan-jalan itu tak selalu mahal. Hanya saja tentu harus berusaha lebih keras dan menghindari bayangan 'wisata nyaman'. Kerja keras dalam perjalanan dengan uang pas-pasan inilah yang memunculkan romansa tersendiri dan menjadikannya pengalaman yang tak terlupakan. Mulailah kata 'backpacker' menjadi sering diucapkan dan kegiatannya sering dilakukan.

Menurut pengakuannya Trinity, ia sudah berkeliling hampir semua provinsi di Indonesia serta 33 negara di dunia. Dalam perjalanannya, banyak hal mengejutkan yang ia jumpai dalam setiap kunjungannya ke berbagai tempat tersebut. Hal yang unik dari buku ini adalah, Trinity lebih sering membahas mengenai kejadian-kejadian mengejutkan tersebut daripada mengisahkan obyek wisata terkenal. Hasilnya, kisah-kisah beliau lebih pada bagaimana strugglingnya backpacker dan pengalaman seru bin unik dari sebuah perjalanan nekad, jauh dari kesan turistik. Misalnya, pengalamannya dengan toilet-toilet di airport atau kejengkelannya karena merasa "ditipu" oleh sebuah agen perjalanan di Puerto Rico tentang "pohon pisang yang eksotis" (secara, di Indonesia pohon pisang beterbaran, bisa milih mau lihat dimana XD).

Karena pada dasarnya buku ini memang sebuah blog, bahasanya pun menjadi ringan seperti sebuah buku harian: sangat personal, jujur, santai, apa adanya. Ditulis dengan bahasa sehari-hari yang ringan, segar, dan menghibur. Trinity jeli dalam memilih topik sehingga kita hampir selalu memperoleh informasi baru dari setiap tulisan-tulisannya. Ia memang tidak menyampaikan hal-hal besar, tetapi justru karena kejeliannya memungut hal-hal kecil yang sering luput dari perhatian itulah yang membuat kisah-kisahnya menarik diikuti. Terlebih bagi mereka yang sama-sama senang jalan. Benar-benar menginspirasi. Hal-hal kecil inilah yang membuat buku ini berbeda dari buku travelling yang sekedar memamerkan keindahan obyek wisata.

Poin plus tambahan dari buku ini selain segudang kisah menariknya adalah tips-tips menarik agar perjalanan dapat dilakukan dengan biaya terjangkau. Antara lain dengan menginfokan tempat-tempat yang murah, rumah makan yang bisa dikunjungi, transportasi, dan penginapan yang nggak berat untuk kantong backpacker. Hal-hal ini cukup menjadi faktor bagi pembaca yang niat, untuk tertarik ikut berbackpacker ria.
Disusun berdasarkan tema, buku ini dibagi menjadi enam bagian. Masing-masing bagian terdiri dari beberapa sub bagian. Oleh karenanya, kita bisa mulai membacanya dari mana saja, tidak perlu urut. Kita juga bisa membaca ulang bab-bab tertentu, tanpa takut 'nggak nyambung' karena bahasan di buku ini sudah segmented tergantung temanya.

Jadi begitulah review dari saya. :D
kapan-kapan disambung review buku lain deh ya.. Semangat! ^0^

Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/




0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

Rabu, 29 Januari 2014

Mau Makan Masakan Jepang di Yogyakarta?

Diposting oleh Camelia di Rabu, Januari 29, 2014 0 komentar
Sebenarnya ini bukan review tempat makan. Karena sebenernya aku nggak pengen bikin review tempat makan. Pernah temenku nanya, "Kamu sering jajan-jajan, kenapa nggak nulis review aja?". Aku diam dan mikir. Kenapa aku nggak pengen bikin review? Akhirnya kutemukan jawaban, ternyata aku nggak pengen dituntut untuk selalu mengatakan "Enak" pada setiap makanan yang kucoba, dan yang terpenting, aku nggak pengen ribet. Kalau mau bikin review, sebelum makan musti motret makanannya dulu, suasana cafenya dulu, dan hal lain yang membuatku tidak segera makan. Jadi, okelah, nggak perlu bikin review. Tapi kalau diminta bikin review nggak masalah, sih.. Tapi kalau nggak enak, aku tetep bilang nggak enak.

Nah, postingan kali ini, aku cuma pingin membahas tentang rumah makan bernuansa Jepang di Yogyakarta. Berhubung banyak yang nanya, jadi aku pikir, mending tak bikin postingan aja biar yahud. Aku tentu bukan ahli di bidang makan makanan Jepang, tapi aku suka makan makanan Jepang yang aku sukai (Nah lo, muter-muter). Oke sip, mulai!

1. Hoka-hoka Bento
yang ini tentu dah pada tahu, karena emang nyebar di mana-mana, jadi nggak perlu dibahas.
2. Takigawa
Jujur, ane belom pernah makan di sini. Agaknya musti nabung agak banyak buat makan di sini, karena kesan restonya membuatku berpikir ini tempat mahal.
3. Silla
Ini juga belum aku coba, lokasinya deket Happy Puppy ring road utara. Selain masakan Jepang, restoran ini menyediakan masakan korea juga.
4. Nikkou Ramen
Tempat makan khusus ramen aja. Ini semacam kedai ramen yang pertama kali aku coba. Menu yang paling kusuka adalah Sea Food ramen. Ramennya semangkok gede. Tapi untuk rasa, bukan yang paling andalan. Hanya saja kalau kamu niat makan mie yang banyak, dan kenyang, bisa pilih tempat ini.
5. Assagaya
Tempatnya asik banget, classy walau kecil. kalau kesana aku sering milih meja kayu yang gede. Menu di sana banyak banget, dari sushi, ramen, sampai sashimi. Sushinya juga macem-macem jenisnya. Menu yang paling sering kuorder di sana adalh Taiyaki, atau roti bentuk ikan yang dalemnya ada kacang merahnya.
6. Nagoya
Tempatnya kecil tapi lucu. Aku suka desain bunga sakuranya. dan yang terpenting dari Nagoya adalah mayonaise! Saya serius. Emang makanan di sana menurutku enak-enak. Tapi, yang paling bikin enak adalah topping mayonaisenya yang nyam nyam banget. Bahkan aku rela pesen Takoyaki tanpa serbuk ikan di atasnya yang penting ttp ada mayonaise. Oke, mungkin saya lebay, tp emang mayonaisenya enak. Di sana aku baru nyoba sedikit. Jangan tanya tentang ramen, karena aku belum pernah makan ramen di sana.
7. Angkringan Bento (Waza)
Unik? Ya, tempat makan ini memang berbentuk angkringan. Hanya saja menunya jejepangan. Kamu tinggal milih lauk apa, dan mas yang jualan akan menggorengkannya untukmu. Angkringan ini bisa ditemukan di jalan Selokan Mataram, tapi aku lebih suka jajan di angkringan yang deket Apotik UGM. Kenapa? karena suasananya angringan banget! akalau nggak pelan-pelan, buat yang pertama ke sana, bisa jadi kelewatan karena emg cuma segrobak aja.
8. Happy Bee
Kalau ini juga udah banyak dimana-mana, menunya juga nggak cuma jejepangan. Enak dan tempatnya asik, hanya saja harga cukup melambung. Biasanya aku makan di Happy Bee yang ada di Mall Galeria (dulu namanya Bees)
9. Sushi Story
Nah, dari sekian tempat makan, Sushi Story merupakan rumah makan masakan Jepang favorit ane. Ramennya enak dan sambelnya pedes (baca: serbuk cabe). Ada sushi 5rb-an yang enak juga. nyam.. kalau di Sushi story biasanya aku pesan ramen, atau sakao makki sushi, takoyaki yang rockimaru ataupun crazy cheeze. Sebenernya pengen nyoba rainbow sushi, tapi belom ada terus sampai terakhir aku kesana. Kalau pengen ramen yang enak dan harga ga terlalu maha, aku rekomen Sushi Story deh!
10. Sushi Kaki Lima
Ini warung sushi di pinggir jalan. Makanya disebut kaki lima. Apakah rasanya juga standar jalanan? ternyata nggak! Sushinya enak, ada yang 5rban juga, tapi beda sama di sushi story. Ukurannya agak kecil. Aku suka salmon sushinya dan onigiri yang kecil-kecil. Enak banget kalau mau nyoba raw sushi di sini. Ada menu 20rb-an yang aku lupa namanya, dimana isinya sushi berbagai macam dan ada salmon sushi yang raw. nyam nyam.. menu lain aku belum pernah coba.
11. Ramen di samping Sushi kaki Lima
Ini aku lupa nama warungnya, yang jelas sebelahan sama sushi kaki lima. Menu yang pernah aku cobain adalah ramen. Kata temenku ramennya enak. Aku baru pernah nyoba ramen yang goreng di sana, padahal aku ga suka ramen goreng. Jadi aku belum mengatakan ramen di sana enak karena belum nyoba menu lain. Kapan-kapan nyoba lagi deh..
12. Sushi Tei
Ini restoran sushi baru yang bagunannya aduhai. Udah takut duluan mau masuk. Tapi suatu saat pengen nyoba ke sana.
13. Sugoi Tei
Kalau ini aku belum pernah nyoba juga. T-T mungkin suatu saat nanti.

Berarti selanjutnya, aku pengen nyoba ke Takigawa, Sugoi Tei, Sushi Tei dan Silla. Sebenernya masih ada banyak tempat makan jepang di Yogyakarta, tapi aku sering lupa namana, cuma tau tempatnya aja. Yah.. kapan-kapan bolehlah aku tambahin di postingan ini. Selamat makan!

Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei