Jumat, 11 Maret 2016

Akhirnya, Proses Melahirkan.. :')

Diposting oleh Camelia di Jumat, Maret 11, 2016 0 komentar
Setelah merasakan kontraksi lebih dari 6 jam, akhirnya aku dibawa ke RSUD Temanggung. Kontraksi sudah semakin nyeri. Ketika muncul rasanya nyeri seperti haid tapi sedikit lebih sakit. Tapi sebenarnya, diri ini masih kurang yakin kalau akan melahirkan sebentar lagi, karena kata orang tanda melahirkan itu ada flek darah atau lendir. Sedangkan aku belum ada sama sekali, bahkan lendirpun tidak.

Namun berhubung kontraksi sudah teratur, per 3-5 menit, maka diniatkan aja, bismillah.. semoga jika benar akan melahirkan, bisa dimudahkan. Maghrib aku masih sempat mandi dan sholat, siap-siap ke RS. Malu kan kalau bau.. :P

Sekitar pukul 19.00, aku sampai di UGD, segera dicek oleh bidan. Ketika mempersiapkan diri untuk dicek, qadarullah aku sudah flek! Langsung tenang di hati. Bismillah.. insya Allah sebentar lagi. Setelah dicek oleh bidan, diketahui aku sudah bukaan 3. Langsung dianjurkan masuk kamar bersalin.

Sejak bukaan tiga, nyeri terasa semakin sakit. Aku diminta makan dan minum terus, katanya untuk tenaga. Padahal banyak minum berarti sering ke kamar kecil. Akhirnya bolak-balik ke kamar mandi dengan perjuangan. Di sela-sela kontraksi, maghku kambuh. Lengkap deh rasanya.

Ketika kontraksi semakin sakit, rasanya pengen segera minta dicek bidan, jangan-jangan bukaan udah banyak. Nggak sabaran banget, ya.. Tapi sesuai prosedur, pengecekan dilakukan setelah 4 jam dari pengecekan pertama. Pengecekan tidak boleh dilakukan terlalu sering karena dikhawatirkan terjadi infeksi. Akhirnya manut aja sambil meringis. Menunggu dari jam 19.00 sampai 23.00 itu rasanya kudu sabar banget. Perawat melakukan pengecekan rutin kontraksi, detak jantung janin, dll tiap jam. Semakin sering kontraksi terjadi, semakin sering pengecekan dilakukan, selanjutnya tidak sampai sejam dilakukan pengecekan lagi.

Akhirnya jam 23.00 tiba. Bukaan dicek kembali oleh bidan, ternyata sudah bukaan 6 (berharapnya udah bukaan 8 gitu :')) Lalu diminta menunggu lagi. Pengecekan lanjutan direncanakan 2 jam kemudian. Subhanallah, kontraksinya semakin menjadi. Ada suami di sisi sangat menentramkan. Maaf ya, mas tanganmu kuremas-remas sapai sakit. Buat para suami, perlu sekali membawa bekal makanan dan minuman, dan berusaha secara rutin memberi asupan untuk isteri. Mungkin isteri bakalan menolak karena konsen sama sakitnya kontraksi. Tapi asupan tetap penting agar kuat mengejan.

Oke, lanjut dengan ceritaku.
Setelah pengecekan pukul 23.00 tadi, perut terasa semakin menjadi. Bahkan rasanya seperti tak ada jeda istirahat kontraksi. Lalu tidak sampai sejam kemudian, aku mengeluh merasa mulas pengen mengejan. Setelah dicek, sudah bukaan 8, lalu dilakukan persiapan persalinan sambil menunggu bukaan lengkap. Berlanjut ke bukaan 9, bidan membolehkan mengejan pelan jika terasa dorongan lagi. Lalu aku mengejan pelan, tapi terasa seperti ada yang keluar, setelah dicek ternyata kepala bayi sudah nampak. Subhanallah, sebentar lagi..

Lalu mulailah ritual mengejan yang sesungguhnya. Aku dipasangi infus dan oksigen untuk menambah stamina. Agar napas semakin panjang. Akhirnya sekali.. dua kali.. terasa ada yang perih, tapi tetap kulanjutkan, tiga kali mengejan.. dan tangisan cinta terdengar. Alhamdulillah..

Pukul 00.25 tanggal 2 Maret 2016 putri kecilku lahir.

Segala kelancaran adalah dari Allah.
Alhamdulillah.. :)

Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

Harap-Harap Cemas: Benarkah Aku Kontraksi?

Diposting oleh Camelia di Jumat, Maret 11, 2016 0 komentar
Senin, 29 Februari 2016

Setelah hari yang penuh penantian dan air mata Ahad kemarin, akhirnya suami muncul keesokan harinya. Pas hari Senin tanggal 29 Februari.

Apakah dedek akan lahir tanggal 29 Februari? Hiihi... tanggal langka.
Lewat 39 minggu, kandunganku masih anteng seperti biasa, tak ada tanda kontraksi palsu, tak ada flek. Bahkan badanku enak bangeeet. Nggak pegel-pegel kaya biasanya. Semakin khawatir deh, apalagi pergerakan dedek semakin pasif. Gerak kalau sore atau malam saja. Semala pagi ibunya galau, deh.. :')

semakin kejer nanyain temen-temen yang pernah lahiran atau HPLnya deketan. Gimana proses mereka lahiran, sudah lahiran apa belum, dll. Sambil harap-harap cemas, aku tetap berusaha khusnudzon. Cukup tenang karena suami sudah stand by.

"Dek, kalau pengen keluar udah boleh, lho.. bapak sudah sampai sini." kataku sambil ngusap perut.
Suami senantiasa menasehatiku agar sabar.
"Ayo, nunggu 8 bulan lebih kan bisa. Ini sebentar lagi juga pasti bisa. Banyak berdoa aja."

Aku manut.

Selasa, 1 Maret 2016

Wah, sudah masuk Maret, semakin deg-degan. Jujur selama nggak ada suami agak males jalan-jalan pagi. Semua orang rumah sibuk berangkat kerja dan sekolah. Nggak ada temen jalan. Males jalan sendiri. Ada simbah, sih.. tapi jalan aja agak kesusahan. :')
Akhirnya Selasa pagi, jalan-jalanlah dengan suami muterin alun-alun Temanggung 2 kali putaran.
Agak kerasa senut-senut di daerah pubis, tapi lemah banget. Mungkin karena lama nggak jalan. Setelah puas jalan, lalu jajan dan pulang.

Pukul 9.00 masih sempat bobok pagi. Kecapekan mungkin, perut kerasa melilit tapi tetep bisa bobok. Melilitnya sampai kebawa mimpi.. XD
Pukul 11.00 usai mandi, pengen nyantai-nyantai. Kerasa agak mules, tapi lemah banget. Seperti haid hari kesekian. Muncul hilang cukup teratur. Apakah ini kontraksi?

Mulai deh tanya-tanya teman via whatsapp. Nanya sepertia apa rasanya kontraksi.
Lalu temenku si Prima nelpon ribet sendiri meyakinkan itu kontraksi.
Aku ngeyel bahwa itu bukan. Belum, wong rasanya aja nggak sakit. Belum keluar flek darah maupun lendir juga. "Tapi teratur, kan? Udah sana periksa!"
Aku kekeuh nggak mau, sampai dipaksa-paksa, akhirnya berencana periksa ke bidan langganan kontrol.

Setelah dhuhur, aku dan suami berangkat naik motor ke bidan. Bidannya tutup! Duh, bu.. kok perginya ngepasi aku senut-senut. Selanjutnya karena bingung, kami menemui bapak-ibu yang sedang dinas di RSU.

"Alhamdulillah, sudah flek?" tanya ibu.
"Belum."
"Di USG aja dulu, yuk.."
Lalu di USG sambil nunggu bapak datang. Ketuban cukup, posisi masih oke. Disarankan pulang dulu, jalan-jalan aja terus agar lebih cepat bukaan.

Wait, aku beneran mau lahiran ini?

Kami kembali pulang.
"Masih kontraksi, dek?" mas nanya.
"Masih."

Di rumah akhirnya dipantau durasi dan jarak perkontraksi menggunakan aplikasi. hihi...
Sekitar jam 14.00an, kami jalan-jalan di sekitar rumah. Kalau kontraksi datang berhenti dulu.
Semakin sore semakin sakit.

Bidan langganan menjanjikan pulang jam 18.00, kami menunggu. Setelah maghrib ditelpon ternyata bidan langganan belum bisa pulang. Duh...

GIMANA DOONG?

Akhirnya dibawa ke RSU, deh.. :)
Ya sudahlah, bismillah.. dateng-dateng masuk UGD buat pemeriksaan.

Cerita selanjutnya disambung di postingan ini saja, ya.. --> (klik link)


Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

Minggu, 28 Februari 2016

39 Week, Sensitif!

Diposting oleh Camelia di Minggu, Februari 28, 2016 1 komentar
Jujur, 38 week itu ujian kesabaran banget. Bayangin aja selama 9 bulan merenanakan pertemuan, dan di minggu 38 adalah debaran klimaksnya.

Akhirnya disyukuri, 38 minggu dedek belum lahir. Kenapa? Karena suami mendadak ditugasi ke Lombok! Padahal kan diriku pengen banget lahiran ditemenin suami. Satu-satunya yang aku harapkan ada di sisiku saat melahirkan adalah suamiku. Orang tua adalah tambahan. #duh
Awalnya suami nanya dulu, diizinkan apa nggak buat berangkat ke Lombok. Sebenernya cuma 3 hari, tapi masuk 39 week ini rasanya tambah deg-degan, bisa aja kan lahir sewaktu-waktu.

Tapi akhirnya hatiku mengizinkan suami berangkat.
"Bismillah, mas.. semoga dedek bayi mau nunggu bapaknya pulang dulu baru lahir. Tapi kalau misal lahir pas mas di Lombok, sama-sama ikhlasin ya, mas."
iya, sama-sama. Aku ngikhlasin mas tidak menemani, dan mas mengikhlaskan tidak mengadzani anak pertamanya.

Tapi selama menanti sampai genap 39 week,aku berdoa agar dedek mau menunggu bapaknya. Seringkali ku ajak ngomong,
"Dek, kalau sudah siap, kamu sudah sempurna, boleh keluar ketemu bapak ibu. Tapi tunggu bapak pulang, ya.. kalau bapak sudah di sini dan dedek merasa siap, segera lahir nggak apa-apa."

Allah sebaik-baik perencana. Aku yakin.

Tanggal 28 Februari ini, kandunganku genap 39 week, brarti tepat hari Ahad. Kamis kemaren mas berangkat ke Lombok. Seharusnya Sabtu sore pulang dari Lombok, malem sudah sampai Jogja. Rencananya Ahad bisa pulang Temanngung. Tapi qadarullah pesawat delay sampai akhirnya harus transit dan bermalam di Bali. Baru Ahad paginya berangkat menuju Jogja. Hmm.. masih berharap mas pulang ke Temanngung siangnya.

Akhirnya dikabari kalau mas harus mbantu kantor untuk persiapan lomba game. Karena deadline submit gamenya hari itu terakhir.

"Mas usahakan sore selesai ya, dek. Biar malem bisa pulang."
Terbayang lelahnya perjalanan dengan delay seharian, lalu menyelesaikan kerjaan, dan perjalanan naik motor ke Temanggung, rasanya nggak tega. Tapi karena rindu aku jawab, "Ya mas."

Berharap lagi mas sampai Temanggung malam itu. Semakin sore rasanya harapan semakin pudar. Antara realistis, tapi baper juga. Hari semakin malam. Belum ada kabar.

Akhirnya,
"Dek, sepertinya mas belum bisa pulang malam ini. Lemes banget rasanya. Mas udah sampai kontrakan." waktu itu sudah cukup malam.
"Ya, mas.. kalau pulang justru aku nggak ngebolehin. Mas istirahat dulu aja." Aku mencoba realistis. Iyalah, daripada suami jatoh di jalan karena ngantuk?
"Maaf ya, mas belum bisa pulang hari ini. Insya Allah besok."
JEDEEER!
Setelah dimintai maaf airmataku malah luber jurdil. T__T

Sampai-sampai adek yang lagi nemenin di kamar nutup pintu sambil nanya, "Kenapa, mbak?"
.
.
.
"Aku kangeeen.."

Maaf, ya.. bumil satu ini terlalu sensitif. :')


Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

1 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

Minggu, 21 Februari 2016

38 Week, Menanti

Diposting oleh Camelia di Minggu, Februari 21, 2016 3 komentar
Selama hamil agak susah mau ngeblog. Bukan nggak bisa, karena aku mual-mual terus bahkan sampe hamil tua, jadilah kalau ada waktu luang mending istirahat. Kalau agak segeran mending masak atau bersih-bersih. Mau nulis juga rasanya maleeesss.

Berhubung sekarang udah mlendung gede, aku dibawa pulang sama bapak. Lahiran di kampung halaman, Temanggung. Awalnya agak gimana juga mau ninggalin jogja. Secara selama sekolah sampai kuliah di Jogja, belum pernah ninggalin Jogja sampe berbulan-bulan. Mungkin ini saatnya aku pulang. Cieeee..

Baiklah, 31 Januari 2016 kemarin aku udah dijemput pulang. HPL 7 Maret 2016. Temen ada yang lahiran pas umur kandungan 38 week. Dan hari ini tepat sekali 38 week aku hamil. Belum ada tanda-tanda apapun. Rasanya seperti nggak sabar pengen anakku segera lahir. Padahal selama berbulan-bulan sabar menanti, pas mendekati malah jadi lebih nggak sabaran.

Tapi mau gimana lagi, cuma bisa berdoa dan terus berdoa, jika dedek udah siap dan sempurna, semoga segera lahir. Bismillah.. mempersiapkan diri dan hati jadi orang tua, musti latihan sabar dulu.

Nunggu anak lahir aja nggak sabar, gimana ntar mau ngerawat? Semangat!

Bismillah..
Semua akan indah pada waktunya.
Dan Allah sebaik-baik perencana.
Tentu saja, dedek bayi punya waktunya sendiri untuk bertemu kami, orang tuanya.
Semua akan baik-baik saja, insya Allah.

Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

3 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei