Rabu, 24 Juli 2013

Tersenyumlah pada Kesalahanmu

Diposting oleh Camelia di Rabu, Juli 24, 2013 0 komentar
Aku tidak berhak mendakwa. Tapi, berkali-kali aku katakan. Kenangan itu bukan untuk dilupakan, tapi untuk dikenang.
Pengalaman buruk, kesalahan dalam melangkah, bukan alasan untuk menghapuskan masa lalu dan menganggapnya tak ada. Mengganggap dirimu baik-bbaik saja. Kesalahanmu, ingatlah! Agar kau tak mengulang kesalahan yang sama.

Kesalahan orang lain, tak perlu dilupaka, tapi dimaafkan. Karena dengan memaafkan, walaupun kau masih mengingat kesalahannya, kamu akan tetap dapat tersenyum padanya dengan seluruh hatimu. Karena memaafkan, berarti kau tak membencinya. Tapi dengan melupakan, kau akan kembali membencinya jika suatu saat kau ingat kembali.

Kesalahanmu, kesalahan orang lain, adalah pelajaran agar tak terulang. Adalah pelajaran agar tak meniru.

Kesalahanmu, jangan kau lupakan. Karena mengingatnya itu baik. Perasaan menyesal atas sebiah kesalahan adalah tanggung jawab. Sehingga dengan mengingatnya, kau tak ingin mengulangi penyesalan yang sama. Dengan mengingatnya, kau dapat menghargai kedamaian yang kau miliki, dan tak ingin menodainya dengan penyesalan.

Jangan takut membuat kesalahan. Tapi janganlah sengaja merugikan. Karena takut salah adalah sebuah kesalahan. Dengan salah kita belajar kebenaran. Dengan menyesal kita belajar kedamaian.

Jangan meratapi. Karena meratapi kesalahan itu menyedihkan.Tak apa jika harus menangis tengah malam, setiap hari menyesali kesalahanmu. Dengan begitu, kau dapat tersenyum penuh kedamaian pada hari esok.

Memaafkan saat disalahi,
Minta maaf saat salah,
Berani
Ksatria.
Selesaikan masalah
Tanpa mengutuk
Tersenyumlah,
setulus hatimu

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

Bunga Tidur

Diposting oleh Camelia di Rabu, Juli 24, 2013 0 komentar
Mimpi itu, tidak dapat diprediksi, tapi kadang dapat direncanakan. Mimpi itu, kadang masuk akal dan kadang sama sekali tidak. Mimpi itu, bisa karena kerinduan, atau karena ketakutan. Bimpi bisa berarti terlalu mencintai, atau terlalu membenci. Dan mimpi itu bisa indah ataupun biasa saja. Bisa jadi menyeramkan atau menyebalkan.

Mimpiku, aneh.
Semalam, aku bermimpi dunia dalam bahaya. Dunia memang sedang dalam bahaya. Tapi sepertinya aku tidak sebegitu khawatir, karena aku tahu dunia memang akan berakhir. Bumi, suatu saat nanti akan hancur.

Mimpiku, begini ceritanya..
Suatu ketika, bumi mengalami kerusakan alami. Mula-mula tsunami, hampir di seluruh daerah pantai di dunia. Menggemparkan. Lalu dalam mimpi aku melihat bumi secara keseluruhan, seperti globe. Seperti melihat dari luar angkasa. Bumi seperti remuk. Terjadi longsor secara bersamaan di seluruh bumi. Mungkin lebih tepatnya daratan ambles. Hingga air laut naik, semua air bercampur, jadilah aliran bah yang sangat besar. Yang dapat menyelamatkan diri hanya daerah lembah gunung ke atas. Aku dan keluargaku termasuk yang selamat. Kami tinggal di lembah gunung. Sepertinya. Karena nyatanya di mimpi aku hanya ingat saat aku mendaki bersama teman-temanku. Sesampainya di atas, kami menginap di mansion berkamar banyak, tingkat banyak. Aliran air bah sudah tenang, tapi tetap tinggi. Merendam hingga lantai mansion paling bawah. Ah iya, dalam mimpi aku bertemu ayah dan adikku! berarti mereka selamat. Enntahlah, selain itu aku hanya bertemu teman-temanku dan orang tak dikenal.

Setelah air tenang, kami istirahat. Tak lama kemudian, Air kembali naik. Tidak mengamuk, hanya naik. Kami pun meneruskan perjalanan. Mendaki gunung. Lalu aku berpikir, "Pada akhirnya, kami harus mencapai puncak gunung tertinggi untuk menyelamatkan diri. Pada akhirnya aku dapat mencapai puncak gunung. Pada akhirnya, semua orang harus naik ke puncak gunung."
dan akupun tiba di puncak. dengan air yang tela menutupi seluruh daratan di bawahku. Mengerikan. Tapi dalam mimpi, aku tidak merasa takut. Aku merasa sedang dalam perjalanan. Kehilangan, pasti terjadi dalam sebuah perjalanan. Kadang kita bahkan tak dapat menggenggam sesuatu yang berharga. Terkadang kita hanya dapat berjalan pada satu-satunya rute yang ada. Antara keterpaksaan dan kerelaan.

Akhirnya, aku mencapai puncak.

dan yang aku sadari setelah aku bangun dari tidurku, mencapai puncak gunung adalah orientasi. Namun setelah tiba di sana, semua selesai. Kami bukan menyelamatkan diri. Kami hanya sedang memperlama waktu untuk mati. Karena tak ada lagi yang dapat diperbuat. Di puncak, kami hanya menunggu.

Hanya menunggu.

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

Cinta itu apa?

Diposting oleh Camelia di Rabu, Juli 24, 2013 0 komentar
Cinta itu apa? Dari dulu ada variasi definisi yang berveda. Cari di kamus? Sepertinya tak perlu. Ini cuma nafkah hati, tidak lebih.

Cinta itu seperti apa?
Deg-degan, gugup, dan merasa bodoh di depannya, salting?
atau
Nyaman, selalu ingin dekat, apa adanya?

Entahlah.
Ingin mengerti apa itu cinta. Tapi mengapa? Apakah aku membutuhkan definisi itu?
Sejak awal, perlukah cinta didefinisikan?

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei