Rabu, 24 Juli 2013

Bunga Tidur

Diposting oleh Camelia di Rabu, Juli 24, 2013
Mimpi itu, tidak dapat diprediksi, tapi kadang dapat direncanakan. Mimpi itu, kadang masuk akal dan kadang sama sekali tidak. Mimpi itu, bisa karena kerinduan, atau karena ketakutan. Bimpi bisa berarti terlalu mencintai, atau terlalu membenci. Dan mimpi itu bisa indah ataupun biasa saja. Bisa jadi menyeramkan atau menyebalkan.

Mimpiku, aneh.
Semalam, aku bermimpi dunia dalam bahaya. Dunia memang sedang dalam bahaya. Tapi sepertinya aku tidak sebegitu khawatir, karena aku tahu dunia memang akan berakhir. Bumi, suatu saat nanti akan hancur.

Mimpiku, begini ceritanya..
Suatu ketika, bumi mengalami kerusakan alami. Mula-mula tsunami, hampir di seluruh daerah pantai di dunia. Menggemparkan. Lalu dalam mimpi aku melihat bumi secara keseluruhan, seperti globe. Seperti melihat dari luar angkasa. Bumi seperti remuk. Terjadi longsor secara bersamaan di seluruh bumi. Mungkin lebih tepatnya daratan ambles. Hingga air laut naik, semua air bercampur, jadilah aliran bah yang sangat besar. Yang dapat menyelamatkan diri hanya daerah lembah gunung ke atas. Aku dan keluargaku termasuk yang selamat. Kami tinggal di lembah gunung. Sepertinya. Karena nyatanya di mimpi aku hanya ingat saat aku mendaki bersama teman-temanku. Sesampainya di atas, kami menginap di mansion berkamar banyak, tingkat banyak. Aliran air bah sudah tenang, tapi tetap tinggi. Merendam hingga lantai mansion paling bawah. Ah iya, dalam mimpi aku bertemu ayah dan adikku! berarti mereka selamat. Enntahlah, selain itu aku hanya bertemu teman-temanku dan orang tak dikenal.

Setelah air tenang, kami istirahat. Tak lama kemudian, Air kembali naik. Tidak mengamuk, hanya naik. Kami pun meneruskan perjalanan. Mendaki gunung. Lalu aku berpikir, "Pada akhirnya, kami harus mencapai puncak gunung tertinggi untuk menyelamatkan diri. Pada akhirnya aku dapat mencapai puncak gunung. Pada akhirnya, semua orang harus naik ke puncak gunung."
dan akupun tiba di puncak. dengan air yang tela menutupi seluruh daratan di bawahku. Mengerikan. Tapi dalam mimpi, aku tidak merasa takut. Aku merasa sedang dalam perjalanan. Kehilangan, pasti terjadi dalam sebuah perjalanan. Kadang kita bahkan tak dapat menggenggam sesuatu yang berharga. Terkadang kita hanya dapat berjalan pada satu-satunya rute yang ada. Antara keterpaksaan dan kerelaan.

Akhirnya, aku mencapai puncak.

dan yang aku sadari setelah aku bangun dari tidurku, mencapai puncak gunung adalah orientasi. Namun setelah tiba di sana, semua selesai. Kami bukan menyelamatkan diri. Kami hanya sedang memperlama waktu untuk mati. Karena tak ada lagi yang dapat diperbuat. Di puncak, kami hanya menunggu.

Hanya menunggu.

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei