Rabu, 12 Desember 2012

Menunggu Pagi

Diposting oleh Camelia di Rabu, Desember 12, 2012 3 komentar
Ada fenomena tidur yang terjadi padaku. Bukan fenomena asing, sih.. ini tentang tidur pagi. Ini buka tidur pagi habis subuh (walau kadang kulakukan juga). Ini tentang aku yang sering melek sampai pagi. Tidur pukul 1 atau 2 itu hal yang biasa.
Pertanyaanya. Kenapa ya, tidurku jadi begitu. Aku pernah menyalahkan Kesibukan Semester 3-5 yang membuat jam bioogisku berubah. Hingga suatu ketika temanku bertanya.
"Kamu melek sampai pagi, ngapain aja?"
Aku? Ngapai aja,ya..
Kadang aku juga nggak tahu apa yang kulakukan. Kadang waktu terasa cepat. Tahu-tahu sudah lewat jam 12. Atau memang pas ada tugas, sih..
Tapi pas nggak ada tugas sekalipun aku merasa sulit tidur.

Lalu aku sadar. Sulit tidurku bukan karena aku tidak bisa tidur. Aku hanya tidak mau tidur. Ketika kubaringkan badanku pukul 21 atau 22, rasanya seperti ditanya, "Udah mau tidur? emang udah ngapain aja hari ini?" seakan-akan jika aku tidur akan ada ketakutan karena waktuku akan habis.

kejadian begini terutama terjadi saat aku senggang. Hari biasapun aku sering tak menggunakan waktuku dengan baik. Apa mungkin aku menyesali hariku sehingga tak tenang tidur di malamku? Mungkin iya. Nyatanya, aku lebih suka mengerjakan apapun malam hari. Mencuci, beresin kamar, olahraga, kulakukan di malam hari. barulah ketika pagi, aku pergi mandi dan tidur hingga matahari terbit.

Aku tak ingin waktu cepat berlalu, meninggalkanku yang masih duduk di sini. bergeming, menunggu dibawa pergi. Sama seperti malam ini. Aku tak tahu bagaimana harus kututup mataku, saat aku merasa tak puas dengan hariku. Banyak penyesalan pada hariku.

Mungkin memang itu jawabannya. Aku yang begini, tidak memuaskan ambisiku. Aku memiliki penyesalan pada diriku sendiri. Merasa kurang, merasa tak cukup berusaha. Ujung-ujungnya, aku tak bisa membiarkan malam berlalu dengan tidur.

Aku takut kehilangan waktu. Padahal aku hanya diam. Menginginkan waktu ikut diam menemaniku duduk memandang khayalan masa depan adalah mustahil. Karena masa depan datang saat kita mengejar waktu. Berjalan bersama waktu. Tapi hatiku masih tertinggal, tertinggal dalam penyesalan dan ketidakpuasan pada diri sendiri. Penyesalan dan ketidakpuasan yang kubuat sendiri.

Seharusnya aku bukan menanti lagi, karena aku tahu waktu takkan kembali. Waktu tak akan berbaik hati. Aku harus berbenah, berdiri, dan menapakkan kaki. Berjalan bersama waktu. Biar aku bisa tidur lagi, dengan tenang, tanpa penyesalan. Aku ingin menyambut pagi dengan antusias, dengan bahagia.

Kini, aku masih disini menunggu detik-detik tengah malam. Menunggu pagi.

Sleman. pukul 23.59

3 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei