Minggu, 05 Agustus 2012

Bicara Soal Perasaan

Diposting oleh Camelia di Minggu, Agustus 05, 2012 2 komentar

Bicara soal perasaan, mau g mau terbayang hal-hal sulit. Sulitnya mengenali rasa, sulitnya memendam rasa, sulitnya menahan rasa. Katanya ada tipe orang yang mudah jatuh cinta dan mudah melupakan. Sepertinya aku termasuk golongan tersebut. Terlepas apakah aku paham atau tidak mengenai cinta itu sendiri.
Kadang aku pikir aku bahkan tidak pernah jatuh cinta. Belum pernah lagi setelah cinta pertamaku saat kelas enam SD. Tapi kadang aku merasa bahwa perasaanku untuk si A, B, C, D, dll itu cinta. Tapi jika itu cinta, kenapa cepat datang dan cepat pula dapat telupakan?
Karena aku tak yakin untuk menyebutnya rasa cinta, lebih baik kusebut rasa suka.
Aku, beberapa bulan lalu masih menyukai seseorang. Yang menurutku jauh dari kriteria cowok idamanku. Aku juga g tau kenapa suka sama dia. Kecuali sifatnya yang aneh, hidungnya yang mancung dan otaknya yang encer, aku tak tau lagi apa yang membuatku menyukainya. Lalu, dia pergi. Pergi, dan sulit ketemu lagi. Awalnya sedih, tapi waktu dapat meredakannya. Lalu aku pun tak yakin lagi apakah aku benar-benar menyukainya.
Sekarang aku lagi dalam suatu masa singkat bersama teman-teman baru. Di sana aku menaruh simpati pada seorang pria. Yang lagi-lagi tak kuketahui kenapa menyukainya. Pada pandangan pertama, aku sudah merasa aku akan cocok dengannya, setidaknya dalam pertemanan. Sekarang dia dalam hubungan main-main dengan salah satu temanku, masih dalam ‘suatu masa singkat bersama teman-teman baru’. Walaupun itu hubungan main-main, kadang aku merasa sedih jika itu benar terjadi. Merasa cemburu jika mereka berdua terlihat sangat dekat. Sedang jika bersamaku, dia hanya diam. Pembicaraan canggung. Hanya hal-hal serius.
Entah darimana perasaan-perasaan itu datang. Apa karena kebutuhanku akan seorang kakak laki-laki?
Atau karena aku terbiasa jadi wanita kuat?
Aku terdidik sebagai gadis kuat. Tidak ada yang sengaja mencetakku menjadi seperti itu. Lingkunganlah penyebabnya. Keluarga dan sekolahku sangat berpengaruh dalam hal ini. Aku gadis yang jarang menangis. Mandiri, dan lebih suka menahan semuanya sendiri. Aku bukan orang manja. Aku bukan gadis yang butuh dikasihani. Tapi..
Kenapa perasaan ini terus datang? Apa karena aku secara tak sadar memilki kebutuhan untuk diperhatikan? Untuk sesekali dimanjakan? Untuk sesekali tidak dituntut tapi dituntun? Dan mungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut kian bertambah? Hingga kini aku memiliki rasa yang baru pada seorang yang baru?
Aku mendengar dari temanku ‘jadi cewek tu jangan terlalu mandiri, cowok g suka cewek yang terlalu mandiri’. Aku mandiri. So what? Apa aku harus bermanja-manja biar disukai pria? I’m not that desperate. Apa karena aku selalu terlihat kuat dan mandiri, pria-pria di sekitarku tidak dapat menjadi pangeran?
Aku tidak mungkin berubah menjadi gadis manja, menjadi gadis yang lemah. Aku akan tetap seperti ini. Hal-hal cheessy sangat g cocok untukku.
Aku hanya ingin mengatakan sesuatu, untuk diriku dan orang-orang sepertiku. Bahwa dibalik kekuatan wanita, terdapat kerapuhan. Kerapuhan itu tertutup rasa malu dan tuntutan. Tertutup oleh kewajiban. Seolah-olah tidak ada waktu untuk rapuh.
Hal yang sangat menggembirakan jika suatu saat nanti datang seorang pria yang dapat mengulurkan kehangatan dan perhatian yang dapat menopang kerapuhan itu tanpa harus mengganggu ketegaran dan keberanian seorang wanita.
Menanti dia yang aka melengkapi celah jariku.

2 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei