Suasana tenang
seperti biasa. Angin semilir menyentil pipi seorang gadis yang asyik dengan
buku bacaannya. Tidak seperti kemarin, hari ini matahari bersinar cerah, namun
tidak terlalu panas. Berawan. Rasanya jadi mengantuk. Mata sang gadis mulai
sayu saking nyamannya suasana pagi ini. Jika namanya tak dipanggil, mungkin ia
benar-benar akan tertidur.
“Bu Elma!”
“Ah, ya? Ada
pertanyaan?” Gadis itu menjawab dengan mata yang ditegar-tegarkan. Melawan
tidur. Suasana dalam kelas sungguh syahdu. Tenang. Anak-anak khusyuk menulis
cerita. Beberapa ada yang sedikit gaduh berbisik-bisik. Tapi tak terlalu
mengganggu.
“Ini, bu..
Kalau menulisnya lebih dari dua halaman boleh? Kurang sedikit lagi.”
“Tadi
persyaratannya bagaimana mas Farikh?”
“Minimal satu
halaman, maksimal dua halaman.”
“Jadi?”
“Nggak boleh.”
“Mas Farikh
pintar sekali mengarang, bu Guru tahu. Nah, coba sekarang buat cerita lebih
pendek dari biasanya. Bisa?”
“Iya, bu.”
“Sip, yang lain
ada yang ingin bertanya? Ya, mbak Sari?”
“Kalau sudah
selesai di kumpul dimana, bu?”
Senyum Elma
mengembang. “Sudah? Wah, cepat sekali! Boleh dikumpul di meja bu Guru.”
Gadis kecil
berjilbab itu maju mengumpulkan bukunya.
“Boleh
istirahat, bu?”
“Iyap, yang
sudah selesai, boleh istirahat, anak-anak.”
“Yeeeey!” Sari
berlari kegirangan menuju kantin. Mau jajan. Anak-anak lain terlihat menjadi
lebih fokus dan terdengar saling berbisik, “Ayo cepetan, ayo cepetan” karena
ingin lebih duluan istirahat. Hanya ada dua anak yang tetap tenang. Farikh dan
Laila.
Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/
0 komentar:
Posting Komentar
Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D