Minggu, 16 Februari 2014

Alasan Mengapa Nggak Pacaran: Cerita

Diposting oleh Camelia di Minggu, Februari 16, 2014 0 komentar
Aku nggak pernah pacaran dan aku bangga. Mau cerita dikit.

Dulu, aku pertama kali suka cowok jaman SD. Bisa dibilang cinta pertama. Sama-sama seneng, tapi nggak ngungkapin. Cuma berbahasa dengan senyuman, tawa, saling ngejek, ngobrol bareng. Aku merasa menyukainya, dan menurutku saat itu dia menyukaiku. Tapi kemudian aku ketakutan. Ketakutan untuk mencintainya. Takut jika aku semakin suka padanya, aku akan tergiur untuk pacaran. Padahal aku dilarang pacaran sama orang tua *masih SD euy*.

Maka kulancarkan sebuah siasat yang berjudul --> "Pura-pura Membencinya". Maka tiap bertemu dengannya, aku pura2 tak melihat, tiap dia senyum dan menyapaku, aku buang muka. Jika dia melakukan sedikit kesalahan pada adikku *satu SD dgku*, aku akan marah2 kayak kesurupan. Masih aku ingat waktu itu, aku marah2 padanya pas dia lagi duduk2 dengan anak cowok yang lain. Dia memandangku dengan tatapan aneh. Tatapan terganggun dan bingung. Mungkin. Aku juga rada lupa sih.. yang jelas, aksiku itu cukup memperlebar jarak di antara kita.

Waktu itu, jelas aku belum benar2 paham perasaanku sendiri, belum bisa membahasakannya seperti sekarang. Pun tetap tak paham kenapa aku bisa kepikiran untuk melancarkan aksi demikian. Satu hal yang menjadi tujuanku adalah: Tidak boleh pacaran! Titik.

Selanjutnya, waktu SMP. Masa-masa ini, aku idealis sekali. Nggak mau pacaran, nggak mau berhubungan dengan cowok kalau nggak penting, nggak mau sekedar ngobrol geje sama cowok. Waktu itu aku terdoktrinasi  krn kondisi sekolahku. Cukup merugikanku sebenarnya, karena fase itu bisa merubah aku yang super extrovert menjadi lebih pendiam. Lebih seriang diam malah. Aku bisa terbuka hanya pada perempuan. Bisa merekspresi 'gila' juga cm dihadapan perempuan. Jadilah banyak teman laki2ku tak berani jatuh cinta padaku, tak berani bilang suka padaku *aku tahu belakangan*. Ada seseorang yang berani mengungkapkannya dan aku tolak. Padahal kalau mau jujur, aku agak simpatik padanya. Entah mungkin aslinya cm rasa senang krn ditembak ditambah dia baik, atau memang suka aku tak tahu. Tapi rasanya beda dg yg kurasakan waktu SD.

Waktu SMA, sekolahku campuran. Alhasil aku harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Mulai keluar sedikit sisi ekstrovertku. Tapi aku tetap tampak misterius. Pendiam. Hanya bagi sebagian orang aku 'gila'. Kau tahu bagaimana rasanya? Rasanya seperti harus berganti topeng tergantung kondisi. Tergantung tempat. Dan mencari alasana pribadi agar hatiku tak merasa bahwa diriku sedang bersandiwara.

Sekarang aku sudah bisa menempatkan diri dengan lebih baik.
Wait, ceritanya malah jadi panjang. Jadi intinya, dari dulu, aku tetap berpegang teguh untuk nggak pacaran. Dan alasan tiap fase pendewasaanku berbeda2.


SD --> Takut orang tua, dilarang pacaran
SMP --> Belajar agama, doktrinasi, Pacaran itu mendekati Zina
SMA --> Mulai logis, sudah nggak menelan mentah2 doktrin, namun dipahami. Pacaran itu buang waktu, ngabisin tenaga, terkekang dan cuma pelampiasan hawa nafsu. Kalau yg dicari cuma cinta, aku bisa mencari cinta itu dari tempat lain.
Kuliah --> Pacaran itu.. ah, nggak perlu. Repot. Hati dan pikiran nggak tenang. Allah jelas nggak ridha. Di saat2 iman lagi turun, kadang mikir pengen pacaran. Tapi tetep nggak bisa. Rasanya ada hal yang nggak pas kalau pacaran. Dan karena dr dulu sudah memegang prinsip itu, jika tiba2 aku pacaran, akan melanggar prinsip itu, dan aku yakin aku akan menyesal. Sama kayak niat puasa tp batal sebelum maghrib. Yah.. kayak gitu. Udah bukan 'Aku nggak pacaran karena...' tapi 'Aku nggak pengen pacaran'. Udah pake hati memahaminya. dan dengan begini, rasanya lebih kuat aku pegang prinsip ini.

Semua memang berproses. Mungkin kamu bisa lebih cepat berproses dr pda aku. Aku bisa menjalani prinsip ini dengan hati baru setelah umur di atas 17th. Dulu aku memegang prinsip itu hanya karena 'Dilarang'. Dan berprinsip dengan hati itu lebih mudah dilakukan. Lebih enjoy. Nggak perlu pake excuse apapun. Lebih baik mempersiapkan diri untuk hubungan yang lebih berkualitas. Cheers!


Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei