Minggu, 10 November 2013

Bilik

Diposting oleh Camelia di Minggu, November 10, 2013 0 komentar
Aku bisa menemukanmu, dan ini bukan yang pertama. Aku bisa menemukanmu tanpa harus berusaha mencarimu. Tentu hal itu tak berlaku sama untukmu, karena memang tak ada aku di matamu. Kau tahu? Tak perlu ada aku di matamu. Cukuplah hanya satu yang ada di matamu. Agar aku bisa tetap mengagumimu, kau yang setia.

Aku masih ingat ketika tak sengaja aku bertemu kau di toko buku. Aku seperti cacing yang tak sengaja menyentuh panas. Tak tahan. Aku tak tahan dengan degup yang terlalu kencang. Lebih baik aku segera pulang dan menyimpan pertemuan singkat itu dalam memoriku saja. Sebelum kau melihatku. Itu hal yang berbahaya bagi seorang pengagum.

Lagi, aku menemukanmu di tengah keramaian, tanpa harus aku mencari. Kutemukan begitu saja. Lalu aku mematung. Tak tahu apa yang harus kulakukan. Tak mengerti apa yang harus kurasakan. Selama ini kau hanya diam untukku, kau hanya kebisuan yang indah. Maka ketika hatiku bergolak antara akan menyapamu atau tidak, mataku mengatup. Dan ketika ia membuka kembali, kau sudah tak ada di sana. Aku tak kecewa, karena kau masih indah. Kau masih ada di ruang yang sama dalam bilik kekagumanku.

Aku masih ingin menyimpanmu di ruang yang sama. Masih ingin begitu, mungkin untuk selamanya. Hingga aku bertemu denganmu, lagi. Tanpa aku harus mencari. Kau ada, begitu saja. Aku bisa saja berpura-pura buta, seperti yang biasa aku lakukan saat bertemu dirimu. Aku seharusnya bisa. Aku seharusnya bisa, untuk tidak menyapamu, tidak memperkenalkan diriku, untuk tetap membiarkanku tak ada di bayangan matamu. Seharusnya aku bisa.

Ketika diam telah bermetamorfosis menjadi bunyi, bunyi itu tak cukup mengenyangkan ekspektasi. Aku terlanjur muncul di bayangan matamu, dan itu buruk. Di matamu sudah ada bayangan lain, aku tahu. bayanganku hanya akan menjadi sementara. dan kau perlahan keluar dari ruangan di bilikku. Melangkah begitu saja.

Aku sadar, sesungguhnya yang kuinginkan hanya kesempurnaan. Karena aku mengagumimu dalam diam. Seharusnya kau tetap diam. Seharusnya aku tetap diam. Seharusnya bilik itu tak pernah dibuka. Maka kau akan tetap menjadi gambaran indah. Seharusnya aku tetap mengagumimu.

Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei