Kamis, 12 September 2013

[BeraniCerita #26] Tersandung Bayang-bayang

Diposting oleh Camelia di Kamis, September 12, 2013 0 komentar
Aku pemalas dan ceroboh. Aku tahu itu. Ibuku rajin dan teliti. Satu hal yang mengganggu, kami sama-sama moody. Mau tidak mau harus bisa saling memahami jika salah satu sedang badmood atau sebaliknya. Seperti malam ini. Mood ibu sedang baik, beliau mau bersih-bersih rumah. Sialnya, ini sudah malam. Merepotkan. Untung aku tak perlu membantu.

"Ki, ambilin tongkat pel kayu di gudang, dong!" teriakan ibu dari ruang tengah. Aku di kamar.
"Kan ada pel yang praktis, kenapa musti pakai tongkat pel?" sebenarnya aku hanya malas.
"Lebih bersih pakai tongkat pel, kainnya bisa dicuci berkali-kali, meresnya enak. Udah sana buruan!"

Aku beringsut malas, namun tetap kukerjakan juga. Gudang ada di belakang dapur. Lampu dapur menyala, tapi lampu gudang mati. Sudah kukatakan, aku pemalas. Bahkan untuk menyalakan lampu gudang pun aku enggan. Toh aku sudah hapal letak barang-barang di gudang.

Kumasuki gudang yang gelap, sambil meraba-raba. Masih ada seberkas sinar dari dapur. Tongkat pel biasanya disandarkan di dinding. Ah, ketemu juga. Setelah dapat yang kuinginkan aku berbalik, ingin segera keluar dari gudang. Lama-lama terasa menyeramkan juga malam-malam di gudang dalam kondisi gelap.

“Bruukk!” rasanya aku tersandung sesuatu. Karena gelap, aku hanya meraba-raba lantai gudang. Tidak ada apa-apa. Tidak mungkin! Aku merasa menyandung sesuatu. Terkesiap, tiba-tiba aku merinding. Secepat kilat aku berlari menuju ruang tengah.

“Kenapa lari-lari?”
“Ibu, hah.. ibu.. masa’ tadi aku tersandung, tapi tak ada apapun di lantai.” Ceritaku sambil terengah-engah. Roman mukaku pasti nyata ketakutan. Satu hal lagi yang sama antara aku dan ibu, sama-sama penakut. Aku yakin beliau akan ikut bergidik bersamaku.

“Sekarang tongkat pelnya mana?” Eh? Kok begitu reaksinya? Heran. Kuserahkan tongkat pel pada ibu.
“Tapi aku yakin lho, bu, nyandung sesuatu!” Kupertegas, seakan-akan ibu belum dengar.
“Iya, kamu itu kan emang biasanya gitu. Nggak ada apa-apa aja bisa jatuh sendiri. Nggak perlu kesandung juga biasa jatuh sendiri, kan?” Ceroboh? Hah, ibu tak percaya!

Ibu melanjutkan mengepel, dan aku masuk kamar. Menyebalkan! Aku jadi badmood. (by: Camelia)

(361 kata)



0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei