Jumat, 22 Mei 2015

Story of My Life: Allah Mempertemukanku dengan Takdirku

Diposting oleh Camelia di Jumat, Mei 22, 2015

Pernah scroll beranda tumblr dalam suatu malam dan nemu kak Uti nulis beginian. Sontak aku merasa related. Gimana enggak? Ini aku banget.

bagaimana jika–takdirmu hadir dalam hidupmu saat kau sedang jatuh cinta pada seseorang lain?

saat kau telah memiliki segudang rencana untuk hidup bersama orang yang kau cintai?
atau sekadar, saat kau sedang mati-matian membuat dirimu–menarik dan mengambil perhatian seorang itu?

kau tau, Tuhan tidak pernah bermain dadu. 
maukah kau memperjuangkan orang yang kau cintai–dengan mengikhlaskannya? meninggalkan dan siap ditinggalkan pada saat yang sama.
maukah kau memperjuangkan takdirmu–dengan menerima kehadirannya? apa adanya dan tanpa sisa untuk yang lain.
maukah kau berjuang?

Tags: ceritacinta"

credit: Mbak Prawita Mutia


Bagaimana jika takdirmu hadir saat kau sedang jatuh cinta pada seseorang yang lain?

.. saat kau sedang mati-matian membuat dirimu menarik dan mengambil perhatian orang itu?

tambahannya, .. saat kau sedang berusaha menjadi lebih baik untuk orang itu?

Aku pernah menggantungkan harapan pada manusia, dan ini salah. Tentu saja. Hingga Allah menyadarkanku dengan sebuah dentaman keras di hati hingga aku benar-benar sadar. Bahwa yang menjadi motivasiku adalah salah. Bahwa setan telah mnyesatkanku terlampau jauh. Bahwa aku terlalu hanyut dengan permainan kata yang mencitrakan cinta dengan begitu menwan. Tentang bahwa setiap hati butuh satu nama untuk selalu diamini.

Teguran Allah telah mengubah piranku. Menamparku hingga batas kesadaranku berujar, rasa sakit itu adalah anugerah. Bahwa aku masih terlalu cemen, dan harus mendewasakan hatiku untuk mengambil pelajaran dari setiap tanda-tandaNya.

maukah kau memperjuangkan takdirmu dengan menerima kehadirannya?
Gais. kita tak pernah tahu takdir hingga takdir itu telah terjadi. Maka dari mana kita tahu bahwa seseorang itu adalah takdir yang musti kita perjuangkan?

Tiba masa ketika seseorang datang dengan segala niat baiknya, keseriusannya, memintaku menjadi motivasinya, menjadi pendampingnya hingga akhir hayatnya. Apakah aku telah yakin dia takdirku? Tentu tidak. Aku hanyalah manusia bodoh yang masih berusaha mengeja tiap tanda-tandaNya setiap hari. maka semua kukembalikan pada Allah. Dzat yang Maha Tahu segala sesuatu. Jika Allah meridhaiku dengannya, aku yakin akan dilancarkan hingga tiba waktunya janji. Namun jika tidak, Allah punya banyak cara untuk menegurku.

Waktupun bergulir..
Cobaan datang
Onak menyapa
hingga aku goyah dan tak tahu cara bersikap

Maka aku kembali menengok hatiku. Masih adakah nafsu disana? Sudahkan aku memandang semua dengan netral? Masihkah masa lalu dan rasa lama tersangkut hingga menghalangiku untuk obyektif? Adakah semua itu menghalangiku menerjemahkan petunjuk Allah?

Tak ada cara lain, aku harus bersujud. Bertanya. Dan total percaya bahwa Allah akan menunjukkan.

"Jodohmu itu hanya satu, menggunakan jalan yang batil jodohmu tetap dia, menggunakan jalan yang baikpun jodohmu tetap dia. kita hanya perlu memilih akan menyambutnya dengan jalan apa. Jika hasilnya sama, maka mengapa tak kita sambut dengan jalan yang baik?" (Hasil ngobrol sama Aini)

Kembali menyadari kelemahan dan meminta Allah menentukan semua. Aku yakin Allah tahu dengan siapa aku bisa saling memantaskan.

Maka dengan segala kepasrahan, dengan menghilangkan segala nafsu, dengan menyimpan masa lalu tetap di belakang, bismillah.. ridha Allah jatuh pada dia yang dengan istiqamah memperjuangkanku. Bukan semata karena cinta. Tapi karena Allah. Karena ibadah.

Setelah menetralkan hati, Allah menunjukkan jalanNya.

Bertahun-tahun aku menjaga hati dan prinsipku untuk tidak pacaran.
Bertahun-tahun pula diapun menjaga dirinya untuk tidak pacaran.

Kami sama-sama pernah menyimpan hati untuk orang lain, tapi sama-sama tak pernah melanggar prinsip. Hingga Allah saling memantaskan kami untuk satu sama lain. Hingga Allah meridhai janji itu terlaksana, kami tetap saling menjaga diri. Subhanallah..
semoga terus menjadi pasangan yang pandai menjaga diri *dan satu sama lain*



Temanggung, Sabtu, 2 Mei 2015.
Allah menghalalkan ia untukku, dan aku untuknya. Cinta, adalah suatu hal yang dapat dibangun bersama.

Menikah tak selalu harus dimulai dengan cinta, tapi harus dimulai dengan ridhaNya.

Selalulah percaya, Allah tahu yang terbaik untuk kita.
Thanks for always believing me, mas.
Semoga Allah meridhai pernikahan kita. :)
Love you~




















Tak harus sama, tp harus sevisi. Tak harus semadzhab, tapi harus seislam.

Kata Fahd kurang lebih begini, Rumah tangga adalah bagai rumah dengan tangga di dalamnya. Tiap tangga mewakili fase menuju kedewasaan. Jika tangga itu rusak, bukan berarti kita harus berpindah rumah dan berganti rumah baru, tapi yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki tangganya.

Allahu a'lam bish showab.
Semoga Allah meridhai kita semua.

Semangaaat!

3 komentar:

  1. MasyaAllah kak Qia, sampai terharu bacanya :') Karena entah kenapa juga kayak related dengan keadaan saya, hehe.
    Barakallah buat pernikahannya, semoga bisa bareng-bareng mendekat sama Allah, gak cuma di dunia tapi juga di kehidupan sebenarnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih May Bi sudah mampir.. ^^ *nama aslimu siapa sih?/ Maaf ga ngenalin fotomu*
      Amiiin.. semoga sama2 bisa jadi lebih baik. Makasih juga doanya. Semoga doa baik kembali padamuu.. :D

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei