Minggu, 18 Mei 2014

[Sekeripsi Suka Suka] Mungkin Harus Begini Dulu Awalnya

Diposting oleh Camelia di Minggu, Mei 18, 2014
Kau tahu skripsi? Iya, skripsi. Selama ini aku sering menghindar membahas skripsi di blog ini. Aku masih ngerasa nggak perlu karena yang bakal muncul hanya keluhan. Waktu itu aku berpikir demikian.

Tema skripsiku adalah tentang aktivitas antiangiogenesis ekstrak aquades Pandanus tectorius terhadap membran korio alantois embrio ayam (Hayoloh.. bingung? gugling aja, wkwkwk). Aku juga bingung. Awal penelitian aku yakin banget bisa melakukannya. Setidaknya, *menurutku* hewan dan yang berkaitan tentangnya lebih mudah dipelajari daripada tumbuhan. Oke, sip. Maka mulailah aku melaksanakan penelitian. Melakukan metode yang telah dipelajari.

Lalu aku frustasi. Kegagalan demi kegagalan aku temui. Data tak kunjung didapat walau telah dilakukan pengulangan hingga berkali-kali. Semua gagal. Yang aku bicarakan di sini bukan data buruk atau tidak sesuai hipotesis. Tapi gagal. Tak ada data. Jadi apa yang mau dianalisis? Maka mulailah aku tambah frustasi dan 'menghindar' dari tugas itu.

Ketika kita frustasi atau stres, kita cenderung 'menghindari' sumber stres dan memunculkan banyak pembenaran atasnya. Mulai menyalahkan banyak hal. Dan semua itu semakin membuatku terpuruk. Apalagi tuntutan dari keluarga untuk segera lulus. Yah.. maklum aku udah semester bangkotan. Di keluargaku, semua lulus cepet, nilai bagus, cemerlang lah. Dan diriku ini termasuk 'kasus' yang nempel di kegemilangan itu. Aku nggak mau stres. Tapi aku harus mengakui bahwa saat itu aku memang stres. Hanya saja aku kalau stres nggak menggila sampe nyayat-nyayat tangan. Aku masih bisa main, ketawa, bercanda dan menikmati hidup. Stres itu hanya urusan otak. Stresku adalah menjadi santai.

Singkat cerita, akhirnya aku dipanggil DPS utnuk melaporkan progres. Takutnya bukan main, karena tak ada progres apapun kecuali kegagalan. Malam-malam sebelumnya, sempat sharing sama teman-teman yang bernasib sama. Mereka bilang, "Lebih baik kau kelihatan bodoh di depan DPS dari pada dosen penguji.", "Udah, kalau nggak bisa bilang aja ke dosen. Biar dosen juga tahu stresnya kamu.", "Kalau kamu belum ngerasa frustasi, berarti lulusmu masih jauh. Kalau udah stres, berarti sebentar lagi wisuda.", dll. Dan yang paling menohok adalah ketika teman 'santai' tiba-tiba bersemangat luar biasa dan aku merasa tertinggal. Mau tak mau semua itu jadi motivasi.

Kembali ke DPS tadi, akhirnya aku ketemu beliau. Aku berbicara secukupnya dan banyak mendengarkan. Dua kalimat yang paling kuingat dari pembicaraan siang itu adalah, "Masalah tak bisa diselesaikan dengan menghindar.", dan "Apa kamu ada masalah di rumah?" *jleb*.

Setelah ngadep dosen yang berakhir curhat itu, aku mulai bertekad lagi untuk berjuang. Ayo, mulai dari awal lagi! Aku mulai menyemangati diri. Semua pasti bisa dilakukan. Bismillah.. dan akupun merapal doa dalam hati, semoga Allah memudahkan segalanya. :)

Selamat membaca dan Happy blogging! \(^0^)/

2 komentar:

  1. Sepertinya kita mengalami sesuatu yang sama. My biggest problem is I was too afraid to move forward. Come on man! Fighto ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyo, ki.. karena takut menghadapi kegagalan yang sama. Tp ternyata ga selalu ada kegagalan setelah aksi. Jadi, harus dicoba terus. Semangat! Yuhuuu~

      Hapus

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei