Rabu, 24 Desember 2008

The Miracle of Ant

Diposting oleh Camelia di Rabu, Desember 24, 2008
Alam semesta beserta keharmonisan strukturnya adalah bukti kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir. Amati sekujur tubuhmu, tanganmu, dan sidik jarimu yang pasti berbeda dengan orang lain. Sebenarnya jika kita tak sombong untuk mengkaji sekitar kita, maka tak akan kita rasakan kecuali perasaan kecil di hadapan Sang Kuasa Alam.
Fren, tau semut, kan? Ternyata benar kata Allah bahwa tidak ada yang diciptakan-Nya secara sia-sia. Semut, hewan yang sering disepelekan. Bahkan dibunuh karena dianggap mengganggu. Apa sih sebenarnya keunggulan semut, sampai-sampai Allah mengkhususkannya dalam surat An-Naml? Sebelum mengkaji lebih jauh mari kita dengar pernyataan Caryle P. Haskins, Ph.D., kepala Institut Carnegie di Washington:
Setelah 60 tahun mengamati dan mengkaji, saya masih takjub melihat betapa canggihnya perilaku sosial semut…..semut merupakan model yang indah untuk kita gunakan dalam mempelajari akar perilaku hewan. (National Geographic, vol. 165, no. 6 hlm.775/ Pustaka sains populer islami hlm. 5)
Banyak ilmuan yang meniliti kehidupan semut selama bertahun-tahun tetap tak mempu menerangkan perilaku sosial semut yang begitu maju. Semut hidup berkoloni dan memiliki pembagian kerja yang sempurna. Mereka mempunyai rasa rela berkorban dan kegotong-royongan yang tinggi. Seperti spesies semut Formica yesensis, yang hidup di Afrika. Koloni semut ini tinggal di 45.000 sarang yang saling berhubungan dalam wilayanh 2,7 kilometer persegi. Koloni dinamai "Koloni Super", karena memiliki 1.080.000 ratu dam 306.000.000 pekerja. Wow! Menakjubkan!!
Semut memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Tapi, mereka dapat hidup secara tertib berdampingan. Padahal, semut jelas tak punya akal dan dalam kehidupan mereka tidak ada polosi, satpam, maupun hansip.
Sarang semut juga sangat ideal. Masa lubang-lubang kecil dibilang ideal? Eits, jangan salah, sarang semut punya banyak ruang loh! Simak dulu keterangan berikut:
@ Ruang kaca: ruangan ini menghadap selatan. Dalam ruang ini, telur dari ratu menjadi matang. Suhu ruangan 38 C.
@ Pintu-pintu luar dijaga oleh para semut penjaga. Bagi yang ingin masuk sarang, harus mengucapkan salam sesuai irama kelompok. Jika tak bisa atau lupa, maka tidak ada ampun, semut itu akan dihabisi tanpa toleransi.
@ Ruang perawatan larva: Semut perawat mengunakan air liurnya yang bersifat antibiotik unutk melindungi semut bayi dari penyakit.
@ Ruang musim dingin: Semut yang sedang hibernisas, menghabiskan musim dinginnya di ruangan ini.
@ Departemen pemanas sentral: Mencampur potongan daun dan rantig di sini menghasilkan panas tertentu. Ini menjaga suhu antara 20 C dan 30 C.
@ Ruang Bangsawan: tempat Ibu ratu menelurkan telurnya di sini.
Masih banyak lagi ruangan lain yang lebih rumit. Sekarang kita beralih ke komunikasi semut, yuk? Fren, yang kita tahu, semut itu rukun banget. Sampai-sampai setiap bertemu selalu bersalaman satu sama lain. Benarkah begitu? Dalam artikel di National Geo-graphic, dijelaskan:
Dalam kepala semut terdapat organ-organ indra majemuk, besa dan kecil, untuk menangkap isyarat visual dan kimiawi yang vital bagi koloni, yang mungkin terdiri atss sejuta lebih pekerja yang semuanya betina. Otaknya mengandung setengah juta sel syaraf; matanya majemuk, antenanyaberfungsi sebagai hidung dan ujung jari. Tonjolan di bawah mulut menjadi indera pengecap; bulu menjadi indera peraba. (vol.165, no. 6 hlm.777)
Bener-bener! Sistem komunikasi mereka membuat kita, manusia yang berakal budi kagum pada 500.000 sel syaraf yang termuat dalam tubuh mereka yang hanya 2 sampai 3 milimeter saja.
Fren, faktanya, ketika mereka saling bertukar salam saat berpapasan, mereka saling bertukar informasi. Pertama semut pencari pergi ke sumber makanan, lalu mereka memanggil teman-temannya dengan cairan yang bernama feromon. Komunikasi antar semut memakai isyarat kimia berupa bau dan rasa, suhu sarang selalu stabil, tiap koloni punya password sendiri-sendiri. Siapa yang mengajari, ya? Siapa yang menyuruh membuat bahan kimia? Apa mereka punya guru? Atau faktor genetika? Atau malah hasil volusi secara kebetulan tentu saja tidak! Begitu rumit dan teraturnya kehidupan semut menandakan bahwa mereka diberi wahyu dan perintah. Ingat, mereka kan tak berakal! Siapa lagi yang mewahyukan selain Allah?
Wah ternyata banyak hal menakjubkan yang belum kita ketahui, ya? So, teruslah belajar dan mengkaji ilmu Allah. Biar jadi umat yang ulul albab.Kita masih bodoh bukan? Wallahu a'lam bishowab………….

0 komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi! Silahkan, bekomentar dengan sopan! :D

 

Bunga Rumput Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei